Manusia pada hakikatnya mencari kebahagiaan didunia ini. Sementara Tuhan menurunkannya dari surga juga bukan tanpa maksud, melainkan untuk memberikan seabrek bahagia jiwa dan raga pada mereka. Namun begitu banyak ujian dan pelajaran yang diberikan Tuhan di dunia, tidak serta merta membuat manusia mudah mendapatkan kebahagian.
Tuhan
begitu sangat kreatif menciptakan jalan dan cara manusia mencapai kebahagiaan.
Dia ciptakan jalan yang terjal dan berlubang, barang siapa mampu melewatinya
tanpa putus asa,
maka bahagia akan mengiringinya. Tapi banyak manusia diluar sana yang belum berusaha sudah merasa putus asa, mereka menempuh jalan pintas untuk mendapatkannya. Contoh dalam kasus merebut bangku presiden, ada yang menggunakan cara kudeta untuk merebut tahta presiden.
Selain itu, Tuhan juga menciptakan jalan mulus dan mudah bagi manusia
mendapatkan bahagia, barang siapa pandai bersyukur dan segan membagi
kebahagiaan yang sudah mereka dapatkan kepada sesama, maka kebahagian sejati akan kita rasakan.
Namun yang terlihat, banyak manusia lupa dan lalai akan kebahagiaan yang mereka dapatkan.
Banyak dari mereka menjadi congkak, sombong bahkan lupa dengan
Tuhannya. Secara materi mereka bahagia, namun hatinya tidak. Dari semua itu menunjukan bahwa bahagia dapat kita rasakan ketika kita
menjadi manusia yang teguh akan imannya.
Tuhan
yang maha pemurah mengajarkan bahwa bahagia bisa kita rasakan dalam kondisi
lapar, miskin bahkan melarat sekalipun,
seandinya kita sebagai manusia mau bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan
kepada kita.
Tuhan
yang maha bijaksana telah banyak memberikan pelajaran penting tentang arti
sebuah kebahagiaan, diluar sana banyak manusia yang diberikan kecukupan harta
bahkan berlebih,
tetapi mereka tidak bisa meraskan kebahagiaan itu sendiri, karena Tuhan tidak
menciptakan bahagia dari harta, status sosial dan karir yang sudah mereka capai, melainkan dari Tuhan
itu sendiri.
Bahagia
juga bisa dirasakan
ketika bisa bersama dengan orang-orang yang mencintai dan mengasihi kita,
karena Tuhan yang maha pengasih sangat mencintai kedamaian. Begitu banyak hal
sederhana yang mampu menciptakan kebahagiaan
bagi manusia, namun
mengapa begitu susah manusia mengerjakannya?
Bahagia atau tidak tergantung pada diri manusia itu
sendiri, bahagia bukan soal keharusan, tapi mau atau tidak manusia mencapai
bahagia dengan sebenar-benarnya bahagia. Karena bahagia merupakan pilihan yang bisa
kita capai dengan rasa syukur atas segala karunia yang sudah Tuhan berikan.
0 comments:
Post a Comment