Bekisar Merah

Doc : Pribadi


Terlepas dari teori sastra yang tak kumengerti. Karena terlalu rumit buatku jika harus menggunakan metode analisis sama perisis dengan buku yang berisi aturan macam itu. Sekarang aku hanya ingin menulis mengenai dan menanggapi sebuah buku yang baru saja selesai kubaca tadi malam, dengan maksud mencoba menjadi pembaca yang baik, pembaca yang kritis. Jadi silahkan rumuskan sendiri, metode apa yang aku gunakan dalam analisis singkat ini. Tidak masalah buatku, jika ini pun disebut sebagai metode ngawur.

Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari sudah kubeli sejak dua bulan yang lalu, tapi baru sempat kubaca tadi malam. Jujur, awalnya aku sama sekali tidak mengenali penulis yang pernah mengikuti International Writing Program di Amerika selama tiga bulan ini. Karena hal ini pula, kesukaanku terhadap karya sastra patut dipertanyakan. Betapa bodohnya aku, kenapa aku baru mengenal Ahmad Tohari justru baru-baru ini, sempat menyesal kenapa tak dari dulu.

Seperti ketiban bintang, karena kini aku punya penulis baru yang kusuka. Salah satu penulis hebat dari bangsa ini, penulis yang selalu mengedepankan pengalaman hidup kedesaannya, penulis yang menonjolkan kehidupan rakyat kelas bawah dengan latar alam yang selalu dilukiskan melalui tulisannya, sehingga aku  ingin mendatangi imajinasiku untuk menikmati keeksotisannya.

Waktu aku baca halaman pertama, buku ini mampu membuatku candu, membawaku tenggelam seperti dalam pengaruh ekstesi. Menurutku, halaman demi halaman mempunyai sisi misteri sendiri, yang selalu membuatku  penasaran dengan halaman berikutnya.

Kisah yang terjadi disetiap halaman, membuat cerita sendiri. Membuat memori kembali terisi dan lebih berekspresi. Aku sempat penasaran dengan penulis ini, karena yang dituliskan begitu detail. Ahmad Tohari selalu mendiskripsikan tokoh cerita dengan teliti. Adegan yang terjadi didalamnya pun sering membangkitkan emosi.

Tentang buku ini :

Lasi seorang gadis desa turunan Indo-Jepang yang mempunyai kulit puith, mata indah dan lekuk pipi menawan ketika tersenyum. Ibunya diperkosa oleh bekas tentara Jepang, yang menjanjikan akan bertanggung jawab, tapi justru tak pernah kembali. Ini juga membuat Lasi dan Ibunya sering mendapat cibiran dari warga desa Karangsoga.

Kisah hidupnya yang teramat tragis, membuat Lasi menjadi murung. Setelah dia merawat sang suami selama berbulan-bulan yang lumpuh akibat jatuh sampai sembuh. Lasi harus menelan pil kecewa karena cinta dan setianya kepada suami terkhianati. Darsa menghamili seorang gadis cacat yang bernama Sipah.

Karena sudah tidak kuat lagi menahan emosi, Lasi nekat pergi meninggalkan kampungnya. Di jalan dia bertemu dengan dua sopir truk pengangkut gula yang akan dikirim ke Jakarta. Awalnya Pardi sang sopir dan Sapon sang kenek melarang Lasi untuk ikut. Mereka menyarankan pulang, tapi Lasi ngotot mau ikut. Karena iba dan mengerti kondisi Lasi sedang tersakiti, mereka pun mengizinkannya.

Setelah sampai di Jakarta, Lasi tidak mau diajak pulang malah memilih hidup bersama Bu Lanting, seorang mucikari yang punya banyak relasi. Semua pelanggan Bu Lanting adalah kalangan petinggi yang mempunyai banyak lobi.

Lasi menjadi bekisar dikehidupan megah sang suami kaya di Jakarta. Bekisar adalah sebuatan warga pribumi yang punya wajah blasteran. Lasi abdikan kesetiannya untuk sang suami. Pak Han selalu memberikan dan mencukupi kebutuhan Lasi dengan mewah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Lasi merasa perkawinannya adalah main-main. Lasi merasa sepi dan hampa dengan status isteri yang disandangnya.

Lagi-lagi Lasi harus tersakiti. Tanpa persetujuannya, Pak Han menceraikan Lasi demi kepentingan pribadinya, Lasi diserahkan oleh Bambung, seorang belantik kekuasaan negeri. Bambung menyukai Lasi sejak awal pertemuannya bersama Handarbeni.Kemewahan dan kemegahan kembali Lasi hadapi yang selama ini tak pernah dimengerti, sehingga dia harus terseret pada masalah belantik kekuasaan dalam berurusan dengan penguasa-penguasa negeri.

Ditengah rasa gundah, cemas, kesal, sedih, takut dan bingungnya,  membuat cerita cinta antara Lasi dan Kanjat kembali bersemi. Kanjat seorang perjaka, anak terpandang di desa Karangsoga dan terpelajar yang kini jadi dosen membuktikan cinta sejati. Mereka berdua menikah siri dan kabur menuju Sulawesi.


Perjuangan cinta mereka belum selesai sampai disini, kaki tangan Bambung berhasil menemukan mereka dan menyeret Lasi kembali ke Jakarta. Kanjat tak berhenti, dia terus mencari kemana Lasi dibawa lari. Kanjat yang ditemani Pardi berhasil mengetahui, ternyata Lasi sedang diperiksa di markas polisi. Berkat kegigihan dan cinta Kanjat kepada Lasi dan dibantu oleh seorang pengacara, Lasi berhasil dibebaskan dari tahanan negeri. Akhirnya, Kanjat dan Lasi kembali ke kampung halaman, haribaan yang mulanya menjadi kenangan penuh emosi. Kini justru kisah cinta sejati antara dua sejoli yang terpatri.

0 comments:

Post a Comment