Kula Nuwun


Alam semesta terlalu luas untuk aku simpan semua kisahku sendiri, aku menjadikanmu sebagai tempat berbagi kisah, emosi sekaligus uneg-uneg yang ada dan tidak jauh dariku. Aku sadar, bahkan sangat sadar, kebahagiaan dan kesedihan itu tidak ada yang sejati. Keduanya saling berganti atau bahkan terkadang keduanya akan sangat kompak dan akur bergandengan erat berjalan bersamaku. Menarik sekali bukan? Aku mudah bahagia aku juga mudah sedih, aku juga pernah merasakan keduanya diwaktu yang sama. Aku pikir itulah makna kehidupan. Mustahil sekali jika manusia tidak merasakan keduanya. 

Pernahkah kamu merasa disaat kamu menangis tidak ada satu oranpun yang mendekatimu, pernahkah kamu merasa disaat mereka butuh kemudian kamu didekati, pernahkah kamu merasa bahwa tidak ada yang tulus didunia ini, pernahkah kamu dibohongi oleh si mulut besar yang rajin membuat kebohongan.

Ditengah himpitan perasaan yang berkecamuk, aku masih berharap dan yakin, masih ada ketulusan, masih ada kejujuran, masih ada kesetiaan dan kedamaian diluar sana. Aku hanya ingin membuatmu tampak nyata, seolah kamu adalah kedua pasang mata dan telinga yang hikmat dan cermat sepenuh hati melihatku dan mendengarku. Keluhku menyesak, kepada siapa lagi aku berkeluh selain kepada-Nya juga kepadamu. Kamu bisa kupercaya kan?

Hidup ini untuk apa? Arahnya mau kemana? Tujuannya apa? Tiga pertanyaan yang membuatku sering bingung dan susah tidur. Aku sering kerepotan untuk memecah pertanyaan itu menjadi beling-beling kecil yang kemudian disulap menjadi bola-bola berlian yang bernilai harganya. Tapi sudahlah, mungkin benar jikalau kita masih sama mencari jawabannya. Dengan terus melangkah maju tiada henti, yakin akan ada jawaban disana. Bukankah!

0 comments:

Post a Comment