Sosok


Terdengar angin sungai belakang rumah bertiup kencang menembus ventilasi kamarku, diikuti gerakan daun pohon-pohon pisang yang berciuman memadu kasih satu sama lain dengan mesra. Ditengah keheningan suara kambing beserta si gembala ribut mencari rerumputan, jeritan suara bocah terjun dari setapak jembatan kayu reyot ke sungai menambah semarak suasana setiap pagi dan sore.

Aku terdiam diri melihat seksinya fajar dan senja bergantian lengser dari manisnya penglihatan, sungguh menawan dan sangat mengagumkan. Dalam diam dan sepinya perasaanku, aku berusaha untuk memulai pertapaan ini, namun terkadang sosokmu masih sukar lenyap. Dia sering memanggilku dengan suara lantang dan mengawasiku disaat tidur. 

Aku hampir merasa seperti orang sinting, sebetulnya siapa sosok itu? Kenapa aku tidak bisa mengenali sosok yang terkadang datang dan pergi tanpa utusan. Apakah dia titisan dewa langit yang ingin melindungiku? Atau justru siluman yang ingin menyakitiku? Aku tidak mengenalmu. 

0 comments:

Post a Comment