Cincin Kesayangku


Percaya atau tidak, aku hampir tidak percaya! Bahkan cincin ini pun patah saat kusimpan didalam kantong tas coklatku. Tanpa kusadari mungkin ada beban yang lebih berat menindihnya. Aku tidak ingin yang lain, aku hanya mau kamu, kamu yang selalu melingkar di jari manis tangan kananku.

Kamu yang setiap hari menemani hari-hariku, kamu yang selalu berkata meskipun tak bersuara, kamu yang selalu aku pandangi karena kamu begitu mempesona.

Dalam hati aku terus bertanya, akankah cincin ini kembali seperti semula? Aku tidak tahu. Yang kutahu pasti kamu berjanji akan selalu ada disampingku. Tapi kini kamu seperti manusia setengah nyawa. Jangan buat aku takut.

Parcaya atau tidak, aku hanya berusaha membuang semua prasangka, karena aku tidak ingin yang lain, aku hanya ingin kamu, karena kamu dan aku adalah satu, cincinku.

0 comments:

Post a Comment