Pesanku


Sedikit sekali manusia yang mampu membaca kesalahannya sendiri, tapi begitu banyak waktu bagi mereka untuk memahami dan berbenah. Ini bukan soal keharusan, tapi mau atau tidak. Bodoh adalah kesalahan yang sering dilakukan, tidak cuma sekali saja, tapi dua kali bahkan berkali-kali.

Menjadi orang bodoh memang menyakitkan, tapi itu pilihan, memilih untuk terus berkutat dengan kebodohan atau keluar dari zona bodoh!!! Manusia yang tidak pernah mau belajar dari kesalahan, manusia yang terlalu sering melakukan kesalahan, manusia yang terus-terusan ngeyel dan berkelit, manusia yang enggan berbesar hati menerima kesalahan, manusia yang hanya bisa menyalahkan orang lain adalah stay bahlul, itu lebih rendah dari kata “bodoh!!!”.

Memang manusia gudangnya kesalahan, karena manusia bukan malaikat ataupun nabi, tapi kesalahan yang bagaimana dan seperti apa? Masak manusia rela dikata penjahat karena terlalu sering bikin sakit hati orang, untuk itu manusia dikasih akal dan pikiran agar mereka bisa menimbang dan mengurangi kebusukan mereka yang menyengat. Kalau sudah sampai melukai perasaan dalam wujud apapun, kan sudah tidak benar namanya. Itu bengis!!!

Sekarang aku tengah berbicara masalah pertemanan, bukan yang lain. Sekarang bukan saatnya untuk kembali menyusun skenario, sekarang sudah bukan saatnya untuk merajut ide-ide baru yang menyesatkan. Menggunakan akal dan pikiran yang benar saja, tak usah gunakan yang lainnya lagi.

Apapun yang dihadapi, apapun yang diderita jangan sampai terlalu sering menyalahkan keadaan dan kondisi. Dunia sosial terlalu indah untuk aku tulis segala kata yang berpuitis. Terkadang aku tulis segala caci dan maki. Siapapun aku jadikan objek, semua objek yang tentu sudah mengusik hidup, tapi juga mengedepankan kasih sayang bagi mereka yang aku sayangi!!! Keluarga, teman, dosen, orang songong, orang jahat, orang gila, lonte sampai presiden yang kata orang orang nomor satu di Indonesia saja selalu sempat menjadi objek bagiku.

Ada sebagian yang menganggap teman sebagai kepentingan dan kebutuhan, itu adalah prinsip kotor yang tidak aku suka. Sempat aku bersikap seperti itu, tapi aku merasa bahwa itu sangatlah bengis. Kesadaranku ditengah ketidaksadaran mereka. Dalam berteman keterbukaan dan kejujuran itu sangat diperlukan, maka renungkanlah kemudian bijaksanalah.

0 comments:

Post a Comment