Tiga Hal Dalam Hidup


Kenapa ya setiap mau nulis, aku selalu saja buntu. Aku selalu berpikir, kalimat apa yang bagus dan indah untuk mengawali sebuah tulisan. Agar ketika kamu mulai membaca tulisanku, kamu tidak akan menutup dan mengalihkannya. Aku ingin kamu membacanya dengan sepenuh jiwa, hehe... *banyak maunya banget sihh ---"

Ok, kali ini aku pengen share sama kamu tentang dua hal. Pertama tentang cinta, ah hampir setiap waktu aku mendengar kata cinta, sampai untuk membahasnya saja, sebetulnya aku sudah lelah. Tapi mau bagaimana lagi!?! Cinta menurut si A tentu berbeda dengan cinta menurut si B, tapi cintaku dan cintamu akan membuat kita selalu bersama setiap waktu *asik.

Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang sedang kamu jalani sekarang, asal kamu tidak angkuh dengan perasaanmu, aku tidak masalah. Mungkin kamu sangat mempercayaiku.

Kamu bisa pegang rasa mungkinmu, karena aku masih bisa kamu pegang. Aku juga selalu berusaha untuk tidak melepas dari peganganmu kok *ini aku ngomong apa sih, kok makin gak jelas, tapi tetep asik.

Yang kedua tentang mimpi, sebetulnya mimpi dibentuk karena tidak mampu atau karena mau? Aku masih rancu, yang jelas jangan pernah takut bermimpi, karena ketika kita berani bermimpi, kita akan lebih berani membuatnya tercapai. 

Mimpi bukan sesuatu untuk kita takuti, mimpi bukan pula karena kita tidak mampu. Siapa yang sanggup menguatkan semua angan-angan kita menjadi nyata? Jika bukan karena mimpi kita sendiri. Aku pun demikian, aku punya mimpi dan aku ingin mimpi itu terwujud.

Aku pernah minum kopi pahitmu, ihh... Rasanya pahit banget, hampir muntah aku dibuatnya. Reaksimu "Hidup ini tidak selamanya manis. Suatu saat nanti kita akan dihadapkan pada sesuatu yang sangat pahit, melebihi pahitnya kopi ini" Begitu katamu. Semenjak kejadian itu aku berusaha untuk tetap kuat, meskipun terkadang aku paksa menjadi sok kuat karena hilangmu. Mungkin aku tidak mampu menjangkaumu sekarang, tapi aku tidak mau kamu kesulitan menemuiku, karena aku tau ini sangat menyakitkan.

Eh sekarang aku juga bingung mau mengakhiri cerita ini bagaimana, hiksss... Curhatku sudah selesai kok, sebegitu saja... Intinya aku tidak butuh kamu mengerti, tapi aku butuh kamu meresapi. Dada...

0 comments:

Post a Comment