Makna dibalik malam pergantian tahun baru menurutku, tentu berbeda dengan menurutmu. Antara aku dan kamu punya kisah yang berbeda, kalaupun sama pasti dalam ruang dan waktu yang tidak sama. 

Mungkin ada yang bosan dengan kebisingan, mungkin ada yang menggila dengan kebisingan, mungkin ada yang berusaha mencari dimana kebisingan dan mungkin juga ada semacam kebisingan yang mendekatinya.

Sekarang semua teman sedang saling telfon, biar bisa kumpul bersama. Ditengah acara aku berhadapan dengan rawa gelap yang tak bisa kulihat belukarnya, disana juga ada sejenis binatang yang hanya bisa kudengar suaranya, disebelahku juga ada hamparan pasir yang tak bisa kuhitung berapa jumlah butirannya. Aku merelakan ketiganya menjadi misteri, misteri yang akan berlalu begitu saja.

Siapa yang ingin kembali kemasa lalu? Bukankah hidup terus berjalan maju? Waktu itu kamu sempat bilang, segala kenanganku bersamamu akan tetap menjadi kenangan. Iya, biarkan saja semua kenangan ini bekerja. Akankah kita kembali bersama atau memilih jalan yang berbeda, kita lihat saja.

Sudut Pandang

Dibawah tekanan era globalisasi dan banyaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, membuat masyarakat untuk selalu bersiap menghadapai keadaan ini. 

Banyak dari mereka yang merasa sangat kesulitan, tapi tak jarang dari mereka merasa sangat diuntungkan. Ini mengapa Indonesia mengalami inflasi yang cukup signifikan, termasuk biaya pendidikan. 

Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sekarang membuat masyarakat merasa sangat kesusahan. Untuk mendapatkan pendidikan, masyarakat harus rela mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak.

Dunia pendidikan menjadi imbas. Sekarang sudah bukan masyarakat mampu secara otak, melainkan bagi mereka yang mampu secara materi akan mendapatkan pendidikan terbaik dengan berbagai macam fasilitas di sekolah ataupun universitas. 

Banyak dari mereka yang berprestasi tapi tidak punya biaya, yang akhirnya membuat mereka menjadi buntu dan tidak bisa melanjutkan sekolah, sehingga mereka tidak bisa mengembangkan kemampuannya.

Persoalan ini menjadi semakin komplit ketika pendidikan diciptakan dengan seadanya, yang akhirnya timbul pertanyaan. Bagaimana bisa bangsa ini menjadi besar jika sumber daya manusia diciptakan dengan seadanya? Apakah ini cukup menjadi solusi? Semoga pemerintah segera membenahi sistem pendidikan yang ada disini.

Aku merasa bangsa ini sangat kaya dengan segala macam sumber daya alam yang dimilikinya, ini semua akan menjadi lebih kaya bila diimbangi dengan kemampuan yang memadai. Aku harap pemerintah mau membenahi sistem pendidikan kita, yang dibarengi dengan pembenahan sistem pemerintahan pula. Agar globalisasi tidak menjadi ancaman bagi siapapun, baik dalam dunia pendidikan, ekonomi, sosial budaya maupun yang lainnya.

Hai...


Hai there, kita masih di langit dan tanah yang sama kan? Ini sudah memasuki hari-hari terakhir dimana Desember akan berlalu dan Januari akan segera tiba *yihaaa... 

Pasti teman-teman  sudah punya rencananya masing-masing. Well... Sekarang aku sama sekali belum ada rencana mengadakan atau menghadiri pesta perayaan pergantian tahun baru 2014 nanti.

Hm... perayaan seperti ini sudah tidak penting lagi bagiku, yang terpenting adalah keputusan apa yang akan kubuat untuk menjalani hidup ditahun selanjutnya. 

Bagiku moment paling terpenting dalam perayaan tahun baru adalah banyak merenung dan membuat keputusan, karena aku percaya keputusan hari ini adalah kenyataan untuk hari esok.

Aku hanya ingin sedikit mengingat perkataan orang-orang hebat. "Buatlah rencana kemudian letakkan rencana itu pada posisi paling atas di sebuah tangga, setelah itu berusahalah bagaimana rencana itu akan terealisasi." Begitu katanya. Sekarang masih ada waktu buatku untuk tahu apa mauku dan apa rencanaku, yuk ah semangat!!!

Tiga Hal Dalam Hidup


Kenapa ya setiap mau nulis, aku selalu saja buntu. Aku selalu berpikir, kalimat apa yang bagus dan indah untuk mengawali sebuah tulisan. Agar ketika kamu mulai membaca tulisanku, kamu tidak akan menutup dan mengalihkannya. Aku ingin kamu membacanya dengan sepenuh jiwa, hehe... *banyak maunya banget sihh ---"

Ok, kali ini aku pengen share sama kamu tentang dua hal. Pertama tentang cinta, ah hampir setiap waktu aku mendengar kata cinta, sampai untuk membahasnya saja, sebetulnya aku sudah lelah. Tapi mau bagaimana lagi!?! Cinta menurut si A tentu berbeda dengan cinta menurut si B, tapi cintaku dan cintamu akan membuat kita selalu bersama setiap waktu *asik.

Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang sedang kamu jalani sekarang, asal kamu tidak angkuh dengan perasaanmu, aku tidak masalah. Mungkin kamu sangat mempercayaiku.

Kamu bisa pegang rasa mungkinmu, karena aku masih bisa kamu pegang. Aku juga selalu berusaha untuk tidak melepas dari peganganmu kok *ini aku ngomong apa sih, kok makin gak jelas, tapi tetep asik.

Yang kedua tentang mimpi, sebetulnya mimpi dibentuk karena tidak mampu atau karena mau? Aku masih rancu, yang jelas jangan pernah takut bermimpi, karena ketika kita berani bermimpi, kita akan lebih berani membuatnya tercapai. 

Mimpi bukan sesuatu untuk kita takuti, mimpi bukan pula karena kita tidak mampu. Siapa yang sanggup menguatkan semua angan-angan kita menjadi nyata? Jika bukan karena mimpi kita sendiri. Aku pun demikian, aku punya mimpi dan aku ingin mimpi itu terwujud.

Aku pernah minum kopi pahitmu, ihh... Rasanya pahit banget, hampir muntah aku dibuatnya. Reaksimu "Hidup ini tidak selamanya manis. Suatu saat nanti kita akan dihadapkan pada sesuatu yang sangat pahit, melebihi pahitnya kopi ini" Begitu katamu. Semenjak kejadian itu aku berusaha untuk tetap kuat, meskipun terkadang aku paksa menjadi sok kuat karena hilangmu. Mungkin aku tidak mampu menjangkaumu sekarang, tapi aku tidak mau kamu kesulitan menemuiku, karena aku tau ini sangat menyakitkan.

Eh sekarang aku juga bingung mau mengakhiri cerita ini bagaimana, hiksss... Curhatku sudah selesai kok, sebegitu saja... Intinya aku tidak butuh kamu mengerti, tapi aku butuh kamu meresapi. Dada...

Pesanku


Sedikit sekali manusia yang mampu membaca kesalahannya sendiri, tapi begitu banyak waktu bagi mereka untuk memahami dan berbenah. Ini bukan soal keharusan, tapi mau atau tidak. Bodoh adalah kesalahan yang sering dilakukan, tidak cuma sekali saja, tapi dua kali bahkan berkali-kali.

Menjadi orang bodoh memang menyakitkan, tapi itu pilihan, memilih untuk terus berkutat dengan kebodohan atau keluar dari zona bodoh!!! Manusia yang tidak pernah mau belajar dari kesalahan, manusia yang terlalu sering melakukan kesalahan, manusia yang terus-terusan ngeyel dan berkelit, manusia yang enggan berbesar hati menerima kesalahan, manusia yang hanya bisa menyalahkan orang lain adalah stay bahlul, itu lebih rendah dari kata “bodoh!!!”.

Memang manusia gudangnya kesalahan, karena manusia bukan malaikat ataupun nabi, tapi kesalahan yang bagaimana dan seperti apa? Masak manusia rela dikata penjahat karena terlalu sering bikin sakit hati orang, untuk itu manusia dikasih akal dan pikiran agar mereka bisa menimbang dan mengurangi kebusukan mereka yang menyengat. Kalau sudah sampai melukai perasaan dalam wujud apapun, kan sudah tidak benar namanya. Itu bengis!!!

Sekarang aku tengah berbicara masalah pertemanan, bukan yang lain. Sekarang bukan saatnya untuk kembali menyusun skenario, sekarang sudah bukan saatnya untuk merajut ide-ide baru yang menyesatkan. Menggunakan akal dan pikiran yang benar saja, tak usah gunakan yang lainnya lagi.

Apapun yang dihadapi, apapun yang diderita jangan sampai terlalu sering menyalahkan keadaan dan kondisi. Dunia sosial terlalu indah untuk aku tulis segala kata yang berpuitis. Terkadang aku tulis segala caci dan maki. Siapapun aku jadikan objek, semua objek yang tentu sudah mengusik hidup, tapi juga mengedepankan kasih sayang bagi mereka yang aku sayangi!!! Keluarga, teman, dosen, orang songong, orang jahat, orang gila, lonte sampai presiden yang kata orang orang nomor satu di Indonesia saja selalu sempat menjadi objek bagiku.

Ada sebagian yang menganggap teman sebagai kepentingan dan kebutuhan, itu adalah prinsip kotor yang tidak aku suka. Sempat aku bersikap seperti itu, tapi aku merasa bahwa itu sangatlah bengis. Kesadaranku ditengah ketidaksadaran mereka. Dalam berteman keterbukaan dan kejujuran itu sangat diperlukan, maka renungkanlah kemudian bijaksanalah.

Cinta Sepohon Waru

Pohon waru yang berdiri kokoh ditengah tanah yang tandus masih terlihat tampak hijau, batang dan rantingnya bergerak naik turun karena badai angin yang begitu kencang. Mustahil jika pohon waru tidak tumbang. Tapi memang begitu keadaannya, pohon waru tetap rindang dan tersenyum meski terik sinar matahari menyengat siang itu. 

Tiba-tiba ada seekor burung datang menghinggapinya, sang burung berkicau dengan sangat merdu. Tidak lama burung-burung yang lain datang menyusulnya. Batang dan ranting pohon waru penuh oleh sekelompok burung, yang diketahui ternyata sekawanan burung merpati.

Mereka besahutan seperti sedang berduet menyanyikan sebuah lagu pemanggil hujan. Tak lama hujan pun mulai turun, meskipun hanya gerimis saja. Burung-burung merpati bersorak sorai karena keberhasilannya merubah cuaca. Berkat kesetian dan cinta para burung, tanah berangsur menjadi sangat subur, di sekeliling pohon waru mulai bertumbuhan rumput hijau dan bunga-bunga yang mekar dan harum semerbak.

Luar biasa sekali, kini pohon waru tidak sendiri lagi, dia hidup bersama dengan para burung merpati penebar cinta dan setia. Yang disekitarnya ada hamparan bukit rumput yang hijau, sungai bening yang mengalir dan bunga-bunga yang sangat beraneka rupa. Sungguh kekuatan cinta dan setia yang sangat kuat diantara keduanya.